Secara
administratif, Kecamatan Cikarang Pusat yang memiliki luas sebesar
4.588,02 Ha merupakan ibukota dari Kabupaten Bekasi. Kecamatan Cikarang
Pusat terbagi menjadi 6 desa, yang terdiri dari Desa Cicau, Sukamahi,
Pasirranji, Pasirtanjung, Hegarmukti, dan Jayamukti.
Ditinjau dari
topografinya, Kecamatan Cikarang Pusat termasuk dataran rendah dengan
ketinggian rata-rata 20 meter dpl. Berdasarkan pemanfaatan ruang pada
tahun 2006, 60% luas wilayah Kecamatan Cikarang Pusat (3.289,12 Ha),
adalah permukiman perkotaan.
Hal tersebut didorong oleh berkembangnya
Kecamatan Cikarang Pusat sebagai pusat pemerintahan yang juga didorong
sebagai pusat perekonomian. Terdapatnya kawasan industri seluas 801,17
Ha atau 15% dari luas wilayah kecamatan terus berupaya dikembangkan
untuk mendukung pertumbuhan perekonomian wilayah.
Di sisi lain,
Kecamatan Cikarang Pusat juga memiliki pertanian lahan basah yang cukup
luas, yaitu seluas 525,95 Ha, hutan kota seluas 502,98 Ha, dan hutan
lindung seluas 50,26 Ha.
GAMBAR 3.10
PEMANFAATAN RUANG KEC. CIKARANG PUSAT
TAHUN 2006
PEMANFAATAN RUANG KEC. CIKARANG PUSAT
TAHUN 2006
Sumber: RTRW Kabupaten Bekasi, Tahun 2009-2029
Berdasarkan
data tahun 2008, Kecamatan Cikarang Pusat memiliki 44.643 jiwa
penduduk, dengan penduduk laki-laki (21.639 jiwa) dan perempuan (23.004
jiwa) yang seimbang.
Persebaran penduduk di Kecamatan Cikarang Pusat
tidak merata, penduduk terkonsentrasi pada wilayah permukiman yang
tumbuh berkembang di sekitar kawasan industri, seperti Desa Jayamukti.
Desa Jayamukti dengan sumber penghasilan utama dari sektor industri
pengolahan memiliki kepadatan penduduk sebesar 34 jiwa/Ha jauh lebih
besar dibandingkan daerah lainnya. Penduduk di desa lainnya yang
merupakan daerah pertanian masih sedikit.
Kecamatan
Cikarang Pusat memiliki 87 industri kecil yang sebagian besar merupakan
kerajinan rumah tangga yang tersebar di seluruh desa. Bentuk industri
kecil dan kerajinan rumah tangga yang cukup berkembang di Kecamatan
Cikarang Pusat adalah kerajinan dari kayu seperti pembuatan perabotan
rumah tangga (lemari, kursi, meja, dan sebagainya), yang terkonsentrasi
pada Desa Pasirtanjung, Hegarmukti, dan Jayamukti.
Berkembangnya
industri kecil dan kerajinan rumah tangga di Kecamatan Cikarang Pusat
didukung oleh keberadaan kawasan industri. Ditinjau dari angka sementara
PDRB Kecamatan Cikarang Pusat tahun 2007 yaitu sebesar Rp
407.344.260.000,00, maka sektor industri pengolahan memegang peranan
penting dengan menyumbang 43% bagi PDRB.
Sektor perdagangan, hotel, dan
restoran juga memberi kontribusi yang cukup besar kepada PDRB, yaitu
sebesar 35%, sedangkan sektor lainnya hanya memberi kontribusi yang
sangat kecil. Laju pertumbuhan PDRB dari sektor industri kurang stabil
dari tahun ke tahun, pada tahun 2005 mencapai 9,4% dan turun hingga 2,9%
pada tahun 2006 hingga mencapai 5,7% pada tahun 2007.
Sebagian
besar kebutuhan tenaga listrik bagi rumah tangga di Kecamatan Cikarang
Pusat disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sudah
menjangkau seluruh rumah tangga.
Pada tahun 2008, jumlah pelanggan
listrik mencapai 12.167 yang didominasi oleh pelanggan rumah tangga,
terutama di Desa Jayamukti. Sedangkan terdapat juga pemenuhan kebutuhan
listrik yang disediakan oleh pihak Non-PLN bagi 15 pelanggan di Desa
Sukamahi.
Dalam hal penyediaan air bersih, sebagian besar kebutuhan
rumah tangga sudah dapat disuplai oleh PDAM yang berproduksi sebesar
1.212.280 m3 dengan distribusi sebesar 751.967 m3.
Dari
sisi sarana telekomunikasi, sampai dengan tahun 2008 baru terdapat
4.194 pelanggan di 4 desa, terkecuali Desa Pasirranji dan Pasirtanjung
yang belum terlayani oleh telepon kabel. Penggunaan telepon kabel yang
cukup besar di Desa Jayamukti dan Cicau menunjukkan tingkat komunikasi
yang tinggi karena berkembangnya pusat-pusat kegiatan ekonomi di
Kecamatan Cikarang Pusat.
Berkembangnya sarana dan prasarana
telekomunikasi di Kecamatan Cikarang Pusat juga ditunjukkan dengan
penempatan 26 BTS yang tersebar pada seluruh desa, dengan konsentrasi
pada Desa Hegarmukti dan Cicau yang merupakan pusat kegiatan ekonomi.
Sedangkan, penggunaan jaringan internet juga sudah cukup meluas terutama
di daerah-daerah yang merupakan pusat perekonomian, seperti Kawasan
Industri Jababeka.
Pada
umumnya, ketersediaan prasarana masih dalam tahap pengembangan,
tentunya karena Kecamatan Cikarang Pusat merupakan kecamatan yang baru
dikembangkan sebagai pusat pemerintahan. Berdasarkan adminitratif
jalannya, maka dari panjang jalan 66,2 km, terdapat jalan kabupaten
sepanjang 2,6 km dan jalan desa sepanjang 63,6 km.
Ditinjau dari kondisi
permukaan jalan pada 2008, 54% jalan di Kecamatan Cikarang Pusat sudah
dilakukan perkerasan beton, namun terdapat 30% jalan yang belum
dilakukan perkerasan. Banyaknya kendaraan berat yang melewati
jalan-jalan di Kecamatan Cikarang Pusat mengakibatkan kualitas jalannya
cepat menurun, sehingga diperlukan peningkatan pengelolaan dan perbaikan
secara berkelanjutan.
Kondisi ketersediaan prasarana jalan tersebut
dapat dinilai masih kurang baik, terutama bagi kecamatan yang merupakan
pusat pemerintahan. Kondisi lalu lintas di Kecamatan Cikarang Pusat
sangat ramai terutama pada daerah-daerah yang merupakan pusat
pemerintahan dan ekonomi seperti Desa Jayamukti. (Sumber : cikarangpusat.wordpress.com/2013/04/19/kecamatan-cikarang-pusat/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar