Jumat, 14 Maret 2014

Tofografi Kecamatan Setu

Secara administratif, Kecamatan Setu yang terletak di sebelah selatan Kabupaten Bekasi dengan luas wilayah 5.432,69 Ha terbagi menjadi 11 desa/kelurahan, yang terdiri dari:

1. Burangkeng
2. Cibening
3. Cijengkol
4. Cikarageman
5. Cileduk
6. Kertarahayu
7. Lubangbuaya
8. Muktijaya
9. Ragemanunggal
10. Taman Rahayu
11. Taman Sari

Ditinjau dari topografinya, Kecamatan Setu termasuk dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 20 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan pemanfaatan ruang pada tahun 2006, sebanyak 45% luas wilayah Kecamatan Setu merupakan permukiman yang didominasi permukiman perdesaan. Kecamatan setu masih didominasi oleh kawasan pertanian, dengan 30% pertanian lahan basah dan 21% pertanian lahan kering. Di sisi lain, luas kawasan peruntukkan industri hanya terbatas 4% pada Kecamatan Setu.

Berdasarkan data tahun 2008, Kecamatan Setu memiliki 79.375 jiwa penduduk, dengan penduduk laki-laki (40.221 jiwa) yang lebih banyak daripada perempuan (39.154 jiwa). Persebaran penduduk di Kecamatan Setu tidak merata, penduduk terkonsentrasi pada wilayah permukiman yang tumbuh berkembang di sekitar pusa-pusat kegiatan ekonomi. Hal tersebut ditunjukkan oleh kepadatan penduduk pada Desa Lubangbuaya (37 jiwa/Ha), Burangkeng (21 jiwa/Ha), dan Tamanrahayu (20 jiwa/Ha), dimana daerah-daerah tersebut memiliki sumber penghasilan utama dari sektor perdagangan besar/eceran, rumah makan dan jasa. Adapun daerah yang digerakkan oleh sektor pertanian memiliki kepadatan penduduk yang rendah.

Kecamatan Setu memiliki 253 industri kecil yang tersebar di hampir seluruh desa dengan karakteristik tersendiri, contohnya Tamanrahayu dengan kerajinan dari logam dan Kertarahayu dengan kerajinan anyaman. Bentuk industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang cukup berkembang di Kecamatan Setu adalah kerajinan dari kayu, kerajinan dari logam, anyaman, kerajinan dari kain, dan industri makanan. Ditinjau dari angka sementara PDRB Kecamatan Setu tahun 2007 yaitu sebesar Rp 357.298.740.000,00 maka sektor industri pengolahan memegang peranan sangat penting dengan menyumbang 36% bagi PDRB serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang menyumbang 33% bagi PDRB. Laju pertumbuhan PDRB dari sektor industri pengolahan cukup stabil dari tahun ke tahun, yaitu sekitar 7%. Di sisi lain, sektor pertanian juga turut andil dalam pengembangan perekonomian Kecamatan Setu dengan berkontribusi 12% bagi PDRB, sektor lainnya hanya memberi kontribusi yang kecil.

Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik bagi rumah tangga di Kecamatan Setu disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sudah menjangkau hampir seluruh rumah tangga. Pada tahun 2008, jumlah pelanggan listrik mencapai 21.798 yang didominasi oleh pelanggan rumah tangga di Desa Burangkeng, Lubangbuaya, Cibening dan Cikarageman. Dalam hal penyediaan air bersih, baru terdapat 144 rumah tangga yang sudah disuplai oleh PDAM dengan kapasitas produksi 12.305.978 m3 dan distribusi 12.250.948 m3. Sebagian besar penduduk masih memanfatkan sumur-sumur air maupun air tanah dangkal untuk kebutuhan air bersihnya.

Dari sisi sarana telekomunikasi, sampai dengan tahun 2008 hanya tercatat 235 pelanggan di 5 desa, yaitu Desa Tamansari, Burangkeng, Cileduk, Cijengkol, dan Lubangbuaya yang sudah terlayani oleh telepon kabel. Penggunaan telepon kabel yang masih rendah menggambarkan minimnya tingkat komunikasi antar penduduk di Kecamatan Setu. Berkembangnya sarana dan prasarana telekomunikasi di Kecamatan Setu juga ditunjukkan dengan penempatan 35 BTS yang tersebar pada beberapa desa yang memiliki pelanggan telepon selular yang banyak. Sedangkan, penggunaan jaringan internet masih terbatas terutama di daerah-daerah yang merupakan pusat-pusat kegiatan industri dan bisnis.

Pada umumnya, ketersediaan prasarana jalan sudah cukup baik, terutama dalam menghubungkan pusat-pusat kegiatan. Berdasarkan adminitratif jalannya, maka terdapat jalan kabupaten sepanjang 33,0 km dan jalan desa sepanjang 158,5 km. Ditinjau dari kondisi permukaan jalan pada 2008, 58% jalan di Kecamatan Setu masih berbutir, sedangkan 25% jalan sudah diaspal dan sisanya sudah dilakukan perkerasan beton. Banyaknya kendaraan berat yang melewati jalan-jalan di Kecamatan Setu mengakibatkan kualitas jalannya terus menurun, sehingga diperlukan peningkatan pengelolaan dan perbaikan secara berkelanjutan. Sedangkan, ditinjau dari sarana angkutannya hanya sebagian kecil daerah di Kecamatan Setu yang dapat diakses dengan angkutan umum. Kondisi lalu lintas di Kecamatan Setu cukup ramai terutama pada daerah-daerah yang memiliki aktivitas ekonomi tinggi seperti pada Desa Lubangbuaya yang juga berbatasan langsung dengan Kecamatan Cikarang Barat.
Sumber : http://phki.pl.itb.ac.id/sip/index.php?option=com_content&view=article&id=55:kecamatan-setu&catid=52:profil-kecamatan&Itemid=74

Kecamatan Setu berada dalam wilayah pemerintahan kabupaten Bekasi. Kecamatan Setu dalam pembagian daerah pemilihan termasuk kedalam dapil 1. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) berdasarkan data KPU merupakan urutan ke 2 terbanyak di dapil 1 setelah Cikarang selatan.

Kecamatan Setu terdiri dari 11 desa dan 213 TPS. Jumlah daftar calon pemilih tetap berdasarkan KPU, laki-laki 45.674 orang dan perempuan 45.192 orang. Total 90.866 orang.



1 komentar:

  1. Kang,punten...
    berapa anggaran dana PNPM kecamatan Setu yg dikeluarkan pd tahun 2008...?

    BalasHapus