Rabu, 22 Juli 2020

Hari Tragis Di Hari Raya Ketua DPRD Kab Karawang

Inalillahi wainailaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatulloh, Ketua DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar,SP pada usia 41 tahun, hari Minggu (27/7/2014) pukul: 17.00 WIB, di rumahnya Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. Tono Bahtiar meninggal dunia akibat serangan jantung. Demikian SMS yang dikirim rekan wartawan waktu malam takbiran, setelah cek n richek kebenarannya, saya meyakini SMS yang mengejutkan tu bukan hoax.

Esok paginya, saat menikmati hari raya Idul Fitri, kembali dikejutkan oleh telepon dari sumber yang dapat dipercaya, “orang dekat” di kepolisian Karawang. Menurut sumber, diduga Ketua DPRD itu tewas gantung diri, karena ada kejanggalan saat pertama kali ditemukan di TKP, mayat Tono dalam posisi tergantung, lidah terjulur, lehernya terikat tambang dan di bawah kakinya ada kursi, kata sumber.

Pada hari raya Idul Fitri ke dua, seantero Karawang sudah geger. Karena ada tiga versi cerita yang berbeda beredar di tengah masyarakat. Ketua DPRD Karawang itu meninggal dunia karena serangan jantung, gantung diri dan digantung orang. Hiruk-pikuk, silang-sengkarut tiga versi cerita itulah yang mewarnai suasana Idul Fitri di kota lumbung padinya Jawa Barat, matinya ketua DPRD Karawang menjadi misteri.

Pasca Tumbangnya Bupati Karawang Ade Swara

Setelah Bupati Karawang Ade Swara dan istrinya “bunda” Nurlatifah ditangkap dan tetapkan sebagai tersangka pemerasan Rp.5 miliar terhadap PT Tatar Kertabumi, Agung Podomoro Land (APL) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selang sembilan hari kemudian ketua DPRD Karawang Tono Bahtiar meninggal dunia secara mendadak.

Berita resmi dari pihak keluarga dan fungsionaris DPC PDIP Karawang, Natala Sumedha, menyatakan kematian Tono karena serangan jantung, berbeda dengan pernyataan Kapolres Karawang AKBP Deddy Hartadi, berdasarkan alat bukti, ketua DPRD Karawang meninggal karena bunuh diri.

Masyarakat Karawang yang bingung dan heran bertanya-tanya. Kematian Tono disebabkan bunuh diri bertolak belakang dengan logika bahwa pemenang Pileg DPR RI 2014-2019 dari PDIP yang populer disebut Jiton itu kariernya terbilang sukses. “nggak mungkinlah dia bunuh diri, orang sukses, energik, dan kaya. Rumah Kontrakannya yang besar juga ada di daerah saya,” kata Oman warga Babaton, desa Sukaharja Teluk Jambe Timur Karawang.

Bandi (65) pembantu di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karawang mengaku bertemu Tono Bahtiar dua hari sebelum hari raya Idul Fitri, berarti sehari sebelum kematian Tono. Saya ada yang manggil, kata Bandi, “ini mang, ada uang THR buat beli daging,” kata Bandi menirukan Tono. “Terimaksih Bos,” jawab Bandi, Pak Tono terlihat segar-bugar waktu itu,” tutur Bandi.

Begitu pula dengan yang dikatakan sekretaris DPRD Karawang H A Suroto yang saya temui di rumahnya, dua hari sebelum lebaran, Sabtu (26/7) jam 16.00. Saya bertemu langsung dengan Suroto menanyakan keberadaan Ketua DPRD Karawang karena sudah seminggu tidak bisa dihubungi, “apakah ketua DPRD sakit, karena HP nya tidak aktif dan tidak bisa dihubungi?,”kata saya. “Ah..nggak dia sehat-sehat saja, tadi ketemu dengan saya,” jawab Suroto.

LSM Mendesak Kapolres Karawang

Aliansi lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Karawang mendesak Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartady segera mengungkap misteri kematian Ketua DPRD Karawang Tono Bahtiar.

Aliansi itu terdiri dari LSM SAKTI (Serikat Kerakyatan Indonesia), LSM FORMALIN (Forum Masyarakat Lingkungan), LSM LAPBAS (Laskar Pendekar Banten Sejati) dan LSM SILIWANGI BERSATU. “Kami akan mengirim surat resmi kepada Kapolres Karawang agar secepatnya bisa mengungkap misteri kematian Ketua DPRD Karawang Tono Bahtiar, secara profesional,” ujar Rambo, Ketua LSM Formalin yang diamini oleh ketua LSM lainnya di kantornya (28/7).

Menurut Rambo, “karena Tono Bachtiar itu kan milik masyarakat Karawang, sebagai Ketua DPRD, pak Tono itu orangnya bisa gaul. Beliau dekat dengan semua orang, baik itu anak-anak LSM, insan pers, mahasiswa dan masyarakat Karawang lainnya. Pak Tono sering berkomunikasi. Namun tiba-tiba seminggu sebelum lebaran HP-nya tidak bisa dihubungi lagi. Yang mengejutkan, pada malam takbiran tersiar kabar pak Tono meninggal dunia mendadak karena serangan jantung. Tapi tidak ada riwayat pak Tono itu sakit-sakitan. Kalau memang dia ketakutan karena mau ditangkap KPK, pak Tono kan belum jadi tersangka KPK. Masa bunuh diri.” Ujar Rambo.

“Kini di tengah masyarakat timbul isyu miring yang menggemparkan, Ketua DPRD tewas gantung diri bahkan lebih seram lagi, di gantung orang. Nah... mana yang benar dari tiga versi cerita yang beredar itu? Sudah menjadi kewajiban bagi kepolisian mengungkap misteri kematian Ketua DPRD Karawang yang misterius itu,” tegas Rambo.

Sumber :
https://www.kompasiana.com/heddy/54f6918aa3331157178b4fa7/misteri-matinya-ketua-dprd-karawang

Di Posting : 31 Juli 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar