Minggu, 09 Agustus 2020

MAKIN TEGANG! AMERIKA CHINA SALING TUTUP KONSULAT

Hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan China memburuk, setelah Washington memerintahkan Beijing untuk menutup konsulat mereka di Houston, paling lambat Jumat, langkah yang disebut Beijing sebagai "provokasi politik".

China memerintahkan ditutupnya konsulat jendral di Chengdu setelah Amerika Serikat menutup konsulat China di Houston, Texas, pekan lalu.

Sumber Gambar : Republika. co. id

Sebelum batas waktu Senin (27/07), para staf konsulat Amerika terlihat meninggalkan gedung, plakat nama dicabut dan bendera AS diturunkan.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan staf China memasuki gedung setelah batas waktu dan "mengambil alih".

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, "Konsulat itu berdiri di tengah hubungan kami dengan rakyat di China Baratm,m termasuk Tibet, selama 35 tahun.

"Kami kecewa dengan keputusan Partai Komunis China dan akan berupaya melanjutkan upaya menggapai masyarakat di kawasan penting ini melalui pos-pos lain di China."

Saat konsulat Amerika ditutup, warga setempat berkumpul di luar dengan melambaikan bendera China dan mengambil foto selfie.

AS tuduh China sponsori dua 'mata-mata siber' untuk retas riset vaksin Covid-19
Mata-mata China asal Singapura gunakan LinkedIn untuk 'memburu' sasaran
Kementerian Luar Negeri China mengatakan langkah menutup konsulat di Chengdu adalah tanggapan yang sah dan perlu atas keputusan Amerika menutup konsulat China di Houston, Texas awal pekan ini, atas tudingan memata-matai.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah mendakwa empat warga negara China atas tuduhan kecurangan visa dan berbohong mengenai afiliasi mereka dengan militer China.

Hubungan antara China dan Amerika Serikat memanas atas sejumlah isu:

Pemerintah Presiden AS Donald Trump berulang kali bentrok dengan Beijing terkait perdagangan dan pandemi virus corona

Washington juga mengecam diterapkannya undang-undang keamanan baru di Hong Kong
Pekan lalu, seorang pria Singapura menyatakan bersalah di pengadilan AS karena bekerja sebagai agen intelijen untuk China

Juga pekan lalu, empat warga China didakwa dalam kasus terpisah karena pelanggaran visa AS dan berbohong terkait pekerjaan di militer China

Sejauh ini, tiga orang sudah ditahan, sementara FBI berusaha menangkap orang keempat, yang disebut-sebut berlindung di konsulat China di San Francisco.

Agen-agen FBI juga telah mewawancarai sejumlah orang di 25 kota di Amerika Serikat (AS) yang memiliki "afiliasi yang belum diumumkan" dengan militer China.

Jaksa penuntut mengatakan hal ini merupakan bagian dari rencana China mengirim para ilmuwan militer ke AS.

Ketegangan di Laut China Selatan, pejabat AS: ‘BUMN China serupa dengan VOC’
Direktur FBI sebut China 'ancaman terbesar' bagi AS

Pertarungan antara AS dan China di tengah pandemi Covid-19
Sejumlah anggota militer China - People's Liberation Army (PLA) - mengajukan visa penelitian dan menyembunyikan "afiliasinya" dengan militer, kata jaksa penuntut dari Departemen Kehakiman AS, John C Demers dalam siaran pers.

"Ini adalah bagian lain dari rencana Partai Komunis China untuk mengambil keuntungan dari keterbukaan masyarakat kita dan mengeksploitasi institusi akademik."

Penangkapan ini terjadi setelah AS mengumumkan seorang ilmuwan China sedang berlindung di konsulat China di San Francisco.

Sebelumnya, para pejabat AS telah memerintahkan penutupan kantor perwakilan China di Houston, dengan menyebut bahwa hal ini terkait dengan dugaan keterlibatannya dalam perkara pencurian kekayaan intelektual.

Sebelumnya, seorang ilmuwan asal China yang dicurigai melakukan kecurangan visa dan merahasiakan hubungannya dengan militer telah kabur ke konsulat China di San Francisco, kata pejabat Amerika Serikat.

Apa respons China atas tindakan AS?
Pada hari Kamis (23/07) - sebelum penangkapan diumumkan - Juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin, menggambarkan tuduhan AS sebagai "fitnah jahat" dan mengatakan Cina "harus membuat tanggapan yang diperlukan dan menjaga hak-haknya yang sah".

Presiden AS Donald Trump telah berulang kali bentrok dengan China dalam beberapa bulan terakhir, karena perdagangan, pandemi virus corona dan undang-undang keamanan Hong Kong yang baru.

Beberapa jam setelah tuduhan diumumkan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengecam China yang disebutnya "tirani baru".

Berbicara di Perpustakaan Kepresidenan Richard Nixon di California, Pompeo menyerukan "pada setiap pemimpin dari setiap negara" untuk menentang China, menambahkan bahwa mengamankan kebebasan dari Partai Komunis China adalah "misi zaman kita".

Apa tuduhan dakwaan terhadap mereka?
Keempat orang yang dituduh melakukan penipuan visa adalah Wang Xin, Song Chen, Zhao Kaikai dan Tang Juan. Tang diduga berada di konsulat San Francisco.

Semua warga negara China dikatakan telah berbohong tentang layanan mereka di PLA, baik yang menyatakan bahwa mereka tidak pernah bertugas di militer atau tidak lagi bertugas.

Wang Xin ditangkap pada 7 Juni setelah diinterogasi oleh agen Pabean dan Perlindungan Perbatasan di Bandara Internasional Los Angeles.

Dia mengungkapkan bahwa dia tetap menjadi anggota PLA, dan bekerja di laboratorium universitas militer, kata rilis departemen kehakiman, setelah menyatakan dalam visanya bahwa dia telah meninggalkan militer pada tahun 2016.

Song Chen dan Zhao Kaikai keduanya ditangkap pada 18 Juli.

Jaksa penuntut menuding kasus itu adalah bagian dari program China mengirim ilmuwan dari militernya secara diam-diam ke AS.

Jaksa menyatakan bahwa Song mengaku sebagai ahli saraf yang telah meninggalkan angkatan bersenjata tetapi pada kenyataannya masih berafiliasi dengan rumah sakit Angkatan Udara PLA di Tiongkok.

Sementara Zhao Kaikai mengaku tidak pernah bertugas di militer tetapi sebenarnya adalah anggota dari lembaga penelitian PLA.

Tang dianggap anggota angkatan udara PLA. Seorang agen menemukan foto dirinya dalam seragam militer dan bukti bahwa dia bekerja di universitas medis angkatan udara.

Dia juga diduga menulis di aplikasi visanya bahwa dia belum pernah di militer.

Agen FBI juga telah mewawancarai orang-orang di 25 kota AS yang memiliki "afiliasi yang tidak diumumkan" dengan militer China, kata departemen kehakiman.

Pada Rabu (22/07), pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan penutupan konsulat China di Houston dan mengatakan mereka terlibat kasus pencurian properti intelektual.

China mengecam perlakuan terhadap ilmuwan-ilmuwan dan konsulatnya di AS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menuding pemerintah Trump memakai alasan-alasan tersebut untuk membatasi, melecehkan, atau menindas ilmuwan China di AS.

Menyusul kisruh penutupan konsulat China di Houston, Trump mengancam akan menutup lebih banyak kantor konsulat China.

Dalam beberapa bulan terakhir, ia kerap bentrok dengan Beijing soal perdagangan, pandemi virus corona, dan pengesahan undang-undang keamanan nasional baru yang kontroversial bagi Hong Kong.

Apa tudingan soal konsulat China di San Francisco?
Menurut dokumen yang diserahkan oleh jaksa penuntut di sebuah pengadilan federal di San Francisco mengatakan tersangka bernama Juan Tang adalah seorang periset biologi di University of California, Davis.

Menurut dokumen tersebut, dalam wawancara dengan agen FBI bulan lalu, Tang mengatakan ia belum pernah bekerja untuk militer China.

Namun, kata dokumen, sebuah investigasi sumber terbuka atau open source menemukan foto-fotonya mengenakan seragam tentara. Penggeledahan di rumahnya mendapati bukti lainnya yang menunjukkan afiliasinya dengan Tentara Pembebasan Rakyat China atau PLA.

"Menyusul penggeledahan dan wawancara Tang pada 20 Juni 2020, Tang pergi ke konsulat China di San Francisco, di mana ia selanjutnya menetap, menurut penilaian FBI," tulis dokumen pengadilan tersebut, yang pertama dilaporkan oleh situs berita Axios.

Dokumen itu mengatakan: "Seperti yang ditunjukkan oleh kasus Tang, konsulat China di San Francisco menyediakan potensi rumah aman bagi tentara PLA guna menghindari prosekusi di Amerika Serikat."

Jaksa penuntut mengatakan ini bukanlah satu-satunya kasus, melainkan "bagian dari sebuah program yang dilaksanakan oleh PLA" untuk mengirim ilmuwan-ilmuwan militer ke AS di balik kepura-puraan.

Dokumen itu juga menyebutkan kasus-kasus lainnya, di mana dua periset baru-baru ini ditahan di California lantaran berbohong soal tudingan hubungan mereka dengan militer China.

Tegangan AS-China memburuk
Hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan China memburuk, setelah Washington memerintahkan Beijing untuk menutup konsulat mereka di Houston, paling lambat Jumat (24/07)—langkah yang disebut Beijing sebagai "provokasi politik".

Kemenlu China mengecam langkah tersebut di Twitter, dengan menyebutkan kedutaan mereka di Washington DC telah menerima ancaman kematian.

Sebelumnya, melalui rekaman video, beberapa individu tak dikenal tampak membakar kertas di keranjang sampah yang terletak lahan gedung konsulat China di Houston.

Ketegangan antara AS dan China meningkat akhir-akhir ini.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump berulang kali berseteru dengan Beijing mengenai masalah perdagangan dan pandemi virus corona, serta penerapan UU Keamanan Nasional di Hong Kong.

Kemudian, pada Selasa (21/07), Departemen Kehakiman AS menuduh China mensponsori para peretas yang mengincar sejumlah laboratorium yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19. Dua warga negara China, yang dituduh memata-matai perusahaan riset AS dan dibantu agen pemerintah China, telah didakwa.

Mengapa AS memerintahkan penutupan konsulat China?
Pompeo mengatakan Partai Komunis China mencuri "tak hanya kekayaan intelektual Amerika…tapi juga kekayaan intelektual Eropa…yang menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan".

"Kami menggariskan ekspektasi bagaimana Partai Komunis China akan bersikap," kata Pompeo.

"Jika mereka tidak memenuhi [ekspektasi tersebut], kami akan mengambil tindakan untuk melindungi rakyat Amerika, melindungi keamanan kami, keamanan nasional kami, dan juga melindungi ekonomi serta pekerjaan kami," tambahnya.

Di seluruh AS, terdapat lima konsulat China dan satu kedutaan besar di Washington DC. Belum jelas mengapa konsulat China di Houston yang diminta untuk tutup.

Dalam pernyataan terpisah, Deplu AS menuduh China melakukan "kegiatan mata-mata secara ilegal dan operasi pengaruh" yang mencampuri "politik domestik" serta "memaksa para pemimpin bisnis kami, mengancam keluarga-keluarga Amerika keturunan China yang bermukim di China, dan lainnya".

Bagaimana tanggapan China?
Dalam serangkaian cuitan, juru bicara Kemenlu China, Hua Chunying, memaparkan bahwa alasan-alasan yang disampaikan AS terkait penutupan konsulat di Houston "luar biasa mengada-ada".

Dia mendesak AS mengubah "keputusan salah" tersebut, atau China akan "bertindak dengan balasan yang tegas".

"Ketika para diplomat China mengusung pemahaman antar dua belah pihak serta persahabatan, kedutaan AS di China menyerang sistem politik China di depan umum," ujarnya.

"Akibat penodaan dan kebencian yang ditiupkan pemerintah AS, kedutaan China telah menerima ancaman bom dan kematian."

Para pejabat China mengatakan AS mempunyai lebih banyak staf pada perwakilannya di China, ketimbang staf perwakilan China di AS.

Kemenlu China telah mengunggah peringatan kepada segenap mahasiswanya di AS, meminta mereka untuk "waspada" selagi "badan-badan penegak hukum AS meningkatkan interogasi secara acak, perundungan, penyitaan barang-barang pribadi, dan penahanan yang mengincar mahasiswa China di AS".

Media pemerintah China, Global Times, membuat jajak pendapat konsulat AS mana yang sebaiknya ditutup sebagai balasan atas tindakan Washington.

Apa yang terjadi di konsulat?
Tanda-tanda awal ada sesuatu yang tidak biasa di konsulat China di Houston mengemuka pada Selasa (21/07), ketika orang-orang di seberang konsulat melihat api di sejumlah keranjang sampah.

Tayangan rekaman video memperlihatkan beberapa orang melemparkan yang terlihat seperti kertas ke dalam keranjang sampah. Tidak diketahui siapa mereka. Orang-orang tersebut kemudian terlihat menuang air ke dalam keranjang sampah itu.

Layanan darurat kemudian dipanggil ke gedung konsulat pada Selasa (21/07) malam. Namun, kepolisian Houston mengatakan di Twitter bahwa anggota mereka "tidak diberi akses memasuki gedung" namun mereka melihat asap.

Juru bicara pemerintah China, Wang Wenbin, tidak secara langsung menanggapi api di lahan konsulat. Dia hanya mengatakan konsulat di Houston beroperasi secara normal.

Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53508917 - diposting - 23 Juli 2020 - Diperbarui 27 Juli 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar