Jumat, 04 Juni 2010

Kabupaten Bekasi Masa Pendudukan Jepang

Anda mungkin gembira karena penjajah belanda yang selama ini mencengkram ternyata kalah dan takluk oleh Jepang. Tetapi bagaikan makan buah simalakama. Ternyata kepedihan tidak hanya sampai disini tetapi justru berlanjut ketika kekuasaan ada ditangan Jepang, bahkan lebih pahit lagi.

Setelah Belanda takluk pada tanggal 8 Maret 1942 kepada Jepang. Pada awalnya,Sebagaimana di ungkap bekasikab.go.id, Jepang disambut dengan suka cita tetapi kegembiraan rakyat Bekasi ternyata hanya sekejap mata.

Bahkan perlakuan Jepang dirasakan lebih buruk dibandingkan penjajah sebelumnya diantaranya adanya praktek romusha (kerja paksa) dan memaksa para pemuda mengikuti propaganda melalui penetrasi kebudayaan Jepang dan mendirikan Barisan Pemuda Asia Raya (Seperti Seinendan, Keibodan. Heiho dan tentara Pembela Tanah Air - PETA).

Selain itu. para pemuda Bekasi membentuk juga organisasi lain seperti Gerakan Pemuda Islam Bekasi (GPIB), (tokohnya Marzuki Urmaini, Muhayar, Angkut Abu Gozali, M. Husein Kamaly, Gusir) dan badan-badan perjuangan, diantaranya Markas Perjuangan Hizbullah Sabilillah (MPHS), yang dipimpin oleh KH. Noer Alie.

Jepang pun mengubah sistem pemerintahan dan penamaannya, diantaranya adalah Regenschap Meester Cornelis berubah menjadi Jatinegara Ken, dan District Bekasi menjadi Bekasi Gun.

Makanya tidak heran pada masa pemerintahan kabupaten Bekasi di pimpin oleh Pasangan SADAR (Sa'dudin-Darip), KH. Noer Alie dinobatkan sebagai pahlawan, salah satu tokoh pejuang dari Bekasi, Jawa Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar