Jumat, 14 Maret 2014

Setu Jadi Wilayah Prioritas Pembangunan

PESATNYA berbagai derap pembangunan di Kabupaten Bekasi membawa dampak ‘udara’ yang semakin panas. Wilayah Kecamatan Setu misalnya, yang dulu terkenal sebagai daerah yang asri, sejuk dan hijau, kini sudah mulai terasa ‘kering’.

Beberapa lahan perkebunan yang selama ini menghiasi wilayah ini, berubah menjadi wilayah permukiman dengan berdirinya beberapa kawasan perumahan.

Wilayah Kecamatan Setu yang luasnya 6.612 hektar, saat ini masih memiliki 1.506 hektar sawah, dengan luas darat sekitar 4.710 hektar. Padahal beberapa tahun sebelumnya, jumlah areal persawahan masih sekitar 3.000-an hektar atau imbang antara luas darat dan persawahan.

Beberapa lokasi perumahan yang kini merambah Setu, sebagian besar memang mencaplok lahan sawah dan darat. Jadi jangan heran, jika Setu yang dulu terkenal dengan buah duriannya itu, bahkan sampai dibuatkan tanda berupa tugu berlambang pohon durian di perempat jalan kecamatan, kini sudah tak pantas lagi menyandang daerah khas durian. Betapa tidak, pohon durian kini sulit ditemui di daerah ini. Kalau pun masih ada kini bisa dihitung dengan jari.

Sebagai dampak dari perkembangan wilayah, termasuk kemungkinan bakal semakin banyaknya pengembang perumahan berekspansi ke Setu, memang jangan berharap lagi beberapa puluh tahun ke depan kita mendapatkan wilayah Setu yang asri dan sejuk seperti beberapa tahun sebelumnya.
Bertahun-tahun memiliki wilayah yang penuh dengan pepohonan, Setu sebelumnya memang hampir-hampir tak mengalami banjir . Ini antara lain karena daerah resapan air cukup banyak di wilayah ini.
HARUS DIHADAPI
“Konsekuensi perkembangan wilayah, memang harus dihadapi,” ungkap Camat Setu, Drs H Beni Saputra, mengomentari wilayah Setu yang mulai berkembang menjadi perumahan.

Persoalan yang harus dihadapi, sebut camat, antara lain dengan serius mengamati berbagai kelengkapan perizinan yang diajukan pengembang, termasuk salah satunya peil banjir, serta tersedianya fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang sesuai dengan site-plan (rencana tapak).

Sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kecamatan Setu, wilayah ini juga memang dimungkinkan untuk terbukanya industri non polusi dan permukiman. Jadi dengan demikian, kemungkinan akan adanya ‘penggusuran’ wilayah yang semula sawah atau perkebunan, sangat mungkin akan terjadi.

Wilayah Kecamatan Setu yang berbatasan dengan Bogor dan Kota Bekasi, memang cukup strategis untuk diincar para pengembang perumahan, termasuk juga kalangan industri. Di wilayah Kecamatan Setu, saat ini saja terdapat sebelas kawasan perumahan dari berbagai pengembang.

Dengan gambaran seperti itu, kita bisa membayangkan, bagaimana 10 atau 20 tahun ke depan wilayah ini, mulai dari kemacetan, sampah dan juga banjir.

Seiring dengan perkembangan wilayah, Setu saat ini termasuk wilayah yang mendapatkan prioritas pembangunan. Sebelumnya, pembangunan di Kabupaten Bekasi memang tersebar merata di berbagai wilayah. Namun kini, sebut Beni Saputra, Kecamatan Setu mendapat prioritas pembangunan.

Prioritas itu, antara lain karena wilayah Kecamatan Setu yang memang lumayan luas dan juga tengah berkembang demikian pesat. Beberapa proyek pembangunan yang tengah diprioritaskan, sebut camat, antara lain pembangunan jalan antarkecamatan, baik antara kecamatan Setu – Cileungsi (Bogor) dan Setu – Bantargebang (Kota Bekasi).

Sumber : http://poskotanews.com/2012/10/27/persawahan-kini-sudah-jadi-perumahan/

Catatan :
Meskipun artikel ini di muat 2 tahu lalu, Sabtu, 27 Oktober 2012 07:25:37 WIB, semoga ada manfaat yang bisa di ambil.

2 komentar:

  1. keren artikelnya..sgt menambah wawasan...

    BalasHapus
  2. **INFO PINJAMAN UANG**

    http://pinjamanuangjaminanbpkbmobilbekasi.blogspot.com/

    mau pinjam uang jaminan bpkb mobil / motor utk anda yg tinggal dibekasi bisa. mobil thn 96 up, motor thn 2006 up..hub fikri : 021.95000.337, 021.95000.650 jam 08.00 sd 22.00

    BalasHapus